"Awan mana?" Nah, iya. Itu dia. Yang baru akan Rana sampaikan di acara makan malam kali ini. Yakni saat Alam Semesta beres mandi, sudah melewati waktu magrib, pun telah rehat sejenak sepulang kerja, sementara Rana menghangatkan hidangan di dapur sambil menunggu saat yang tepat. Namun, niatnya didahului oleh kemunculan Guntur dan Langit yang langsung duduk di kursi makan, disusul Alam. Tanpa ada Awan Putra Semesta di sana. "Di kamarnya, Pi," sahut Langit. Rana masih di depan kompor. "Panggil, gih. Udah waktunya makan, sebelum lewat jam tujuh malam." Langit mengangguk. Meski sejenak menatap Rana yang juga refleks menatap padanya. Guntur sih anteng saja, bersedekap d**a. Yang ingin sekali Rana bocorkan perkara putra mereka. Ugh, timingnya nggak banget. Dia malah menunda-nunda. "Bang A