Extra Part 40: Ketika Tamu Sudah Pergi | Warning!

1376 Kata

Lupa, ya? "Aku masih halangan, Mas." Begitu pelannya, Rana meringis, detik di mana sapuan lembut membasuh kulit perbukitan yang akhir-akhir ini menjadi tempat favorit Alam. Serangga berkepala hitam itu nemplok di sana, langgeng dengan segala jenis hisapan. Emh. Suara Alam. Tak dia pedulikan apa hal yang Rana bilang, Alam fokus memuja gunung Rana, kiri dan kanan dia perlakukan serupa. Membuat Rana gelisah, baik itu kaki sampai kepala bergerak meresah. Meliuk-liuk tubuhnya, terdistraksi oleh sensasi yang Alam beri. "Mas, udah dulu--" Oh! Rana kalang kabut bahkan baru diserang bagian atasnya. Sampai kini cumbuan Alam naik ke bibir, menyumpal segala bentuk kata yang keluar dari Ranasya. Asli sih, sulit dihentikan. Ini adalah malam di setelah resepsi mereka. Waktu di mana ibu dan bapak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN