"Beneran nih nggak mau curhat sama Papi?" Alam sudah duduk di ranjang kamar Awan. Tentu saja dia melanjutkan keresahan yang sebelumnya tertunda, terkait perubahan sikap anak yang mencurigakan, barangkali telah terjadi something di kediaman ibu kandung mereka. Namun, Awan menjawab, "Nggak semua hal harus Awan ceritain, kan, Pi?" Eh? Alam mengerjap-ngerjap. Betul, sih. Tapi, nggak gini seharusnya. Mereka masih belum benar dewasa, kan? "Jadi, nggak mau berbagi sama Papi?" Apakah Alam akan kehilangan kehangatan masa kecil mereka, dimulai dari Awan, yang sudah tak mau berbagi cerita ... begitu? Kok, sedih, ya? "Yang penting Awan baik-baik aja. Itu cukup, Pi?" Nggak! Dalam hati teriak begitu, di luaran ... Alam senyumi saja. Yang dia usap kepala putra sulungnya. "Awan sudah besar,