Jilid II - 36: Panik

1267 Kata

"Ngapain kamu ke sini?" Eh? Awan menatap papi. "Oh, jadi Awan gak boleh ke sini?" "Ya, nggak juga," sahut Alam. Lalu menutup pintu rumah dan mempersilakan anak serta mantunya masuk ke dalam. "Mama kangen." Awan nyeletuk, kemudian duduk. Diikuti Alam yang menaikkan sebelah alis matanya. "Ya, terus ... mama kamu yang kangen, kenapa datangnya ke Papi?" "Tuh, kan, beneran gak boleh ke sini." "Nara!" panggil Alam, sebab tadi tidak ikut duduk, memilih simpan tas di kamar. Di tengah perjalanan Nara menuju kamar Awan, Alam lanjut teriak. "Ini yang hamil kamu, tapi kenapa laki kamu yang sensitif?!" Begitu kata mertua. Ngadu ke Nara. Di sana Nara meringis saja. "Loh, ada kalian. Datang kapan?" Itu suara Rana yang baru saja keluar dari kamar, katanya habis konser di kamar mandi, alias bua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN