Extra Part 76: Cakrawala

1751 Kata

"Cakrawala Semesta Raya?" "Hm, putra kita. Cakra," sahut Alam atas pertanyaan Rana terkait nama anaknya. Oh, telah lahir seorang bayi lelaki yang kini Alam kecup lembut pipi merahnya. Alam tatap dengan takjub hasil dari persilangan dia dengan Ranasya. "Kenapa ada nama 'Raya'-nya, Mas?" Alam terkekeh menanggapi. "Terus kamu mau Mas masukin nama Lian di sana?" "Dih! Enak aja. Maksud aku, kan, nggak gitu juga. Cuma tadi tuh namanya jadi nggak sama kayak nama Awan, Guntur, dan Langit." Barangkali salah satu dari mereka salah paham, dan mengartikan bahwa Dedek Cakra jauh lebih spesial ketimbang mereka di mata papinya. Lagi, Alam tertawa. Pelan suaranya, sebab takut bayi mereka tidak nyaman. Namun, tawa Alam membuat Rana memberengut seketika, dia menatap sebal papinya Cakra. Bicara-bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN