Part 47

1170 Kata

"Setelah sekian purnama nggak liat batang idung lo di sini, sekarang apa lagi? Rana kan udah lo bawa, Lam," celetuk Hardian yang melihat Alam duduk bersedekap dalam sofa ruangan. Alam mendengkus. "Memangnya saya ke sini saat ada Rana saja? Sebelum kenal dia juga kan sudah sering saya nongkrong di sini." "Nah, masalahnya ini bukan tempat nongki, Bosku. Plis, Lam. Pegawai gue bisa salah fokus kalo lo unjuk ketampanan di sini." "Apa, sih. Saya cuma numpang duduk." Oh, ayolah ... Hardian mengusir sobatnya sesopan yang dia bisa. "Gue mau kerja, lo kalo gak ada kerjaan, ke Puncak aja sana! Mama kangen." Yang Alam embuskan napas pelan, menatap Hardian. Orangnya memang sedang sibuk bersama dokumen entah apa isinya. "Oke, oke. Lima belas menit ya, Lam." Alam menaikkan alisnya. "Lo ke sini m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN