Bagus. Benar-benar dibanting pintunya, Langit yang duduk kalem di sofa sampai berjengit. Menoleh pada sosok Papi dan Kak Rana yang sepertinya sedang musuhan. Wah, ada apa nih? Alam berbalik menghadap anak bungsunya, detik di mana Langit bangkit dan berucap, "Kayaknya Kak Rana marah. Papi abis nakal, ya? Kalo gitu Langit pamit ke atas deh, nanti pas ke sini lagi Langit harap kalian udah baikan." Alam bahkan belum bilang apa-apa, Langit seolah paham duluan, dia matikan televisi dan langsung cus ke kamarnya di lantai dua. Menyisakan Alam. Pukul empat lebih sedikit, subuh-subuh begini, Alam embuskan napas pelan. Yang dia simpan jinjingan makanannya di meja, lalu lengser ke kamar utama. Ya, soal Rana ... nanti. Alam mau mandi dan subuhan dulu, meski dia tahu Rana sedang bertanduk. Yeah, hit