"Git." "Hm?" Gita duduk bersandar di bahu Awan, di rumahnya, sore itu Awan datang ke kediaman, duduk di ruang tamu dan habis jajan seblak barusan. Awan genggam tangan Gita, mengusapnya sayang, lalu menghela napas pelan sambil bilang, "Kita putus, ya." "Hah?" Kontan Gita tersentak dan duduk tegak menatap Awan dengan tatap tak paham. Juga tangan yang dia tarik dari genggaman lelaki itu. "Udahan aja pacarannya." Hening. Sepersekian detik Gita mencerna ucapan Awan, dua lensa sebening telaga mereka saling bersua, lekat. Lantas, Gita tertawa. Meninju lengan Awan sambil berkata, "Apa, sih. Bikin kaget aja. Mau lanjut ke jenjang yang lebih tinggi dari pacaran, ya? Makanya ngajak udahan. Cie ...." Gita tersenyum, tertawa kemudian. Namun, tak lama, sebab Awan diam saja. "Kenapa?" tanya Git