Awan menghempaskan diri ke kursi belajar dalam kamarnya. Handuk basah sehabis mandi masih melilit di pinggang menutupi aset berharga lelaki, tetapi amat mengecewakan Awan karena aset itulah yang membuatnya jadi calon ayah sedini ini. Awan biarkan air meneteskan dari helai-helai rambutnya, dia mendinginkan kepala dengan mandi keramasan, habis intensif kejujuran dengan Papi Alam, membuat otak dan hatinya panas sampai mau meledak. Tahu? Interogasi papi terperinci dan begitu tiba di akhir bahasan, papi membuat keputusan yang sesungguhnya memberatkan Awan. Tuhan .... Bagaimana bisa Awan sanggup mengundang Gita ke acara nikahannya dengan Ainara? Sekarang saja Awan dilema parah, dia ratapi hubungannya dengan pacar yang semakin tergusur mendekati ujung tanduk. Awan pandangi ruang chat-nya denga