Aku mematut diriku di depan cermin. Aku baru saja ganti baju setelah Dokter Arga mengambil kiriman dari Sulis di lobi. Jadinya aku mandi karena aku tidak tahan dengan keringat yang menempel. Rasanya juga percuma kalau ganti baju bersih, tetapi badan tak dibersihkan lebih dulu. Meski masih jauh dari kata sembuh, tetapi badanku kini terasa lebih ringan. Pasca mandi, aku merasa seperti mendapat sedikit kekuatan. “Risa!” Aku berjengit kaget ketika tiba-tiba mendengar suara Dokter Arga yang diiringi ketukan pintu. “Keluar, Ris. Kamu perlu makan.” “Ngagetin aja!” aku ngedumal pelan. “I-iya, Dok. Sebentar!” Aku memakai pelembab dan lotion cepat-cepat, lalu segera keluar. Bicara pelembab dan lotion, tasku cukup lengkap berisi keperluan pribadi. Semuanya versi travel size. Pasalnya, aku tidak b

