“Risa, kamu enggak pulang lagi? Bukannya pagi kamu bilang mau pulang?” Mama tiba-tiba menelepon. Paadahal, aku izin tidak pulang sudah sejak tadi. Sepertinya beliau baru buka pesanku. “Iya, ini, Ma. Aku enggak enak badan, jadi nginep di apartemen temen.” “Sakit apa lagi?” “Kok lagi, sih, Ma? Aku aja udah lama enggak sakit.” Kalau ada kata ‘lagi’, seolah-olah aku baru saja sakit belakangan ini. Padahal, sejak koas dimulai, aku baru dua kali ini agak tumbang. Kecelakaan waktu itu tidak akan kuhitung karena dipengaruhi faktor eksternal. “Eh … kemarin Juna, ding, yang enggak enak badan. Ya udah, intinya kamu sakit apa?” “Biasa, Ma. Kelelahan aja. Jadi, tumbang dikit.” “Beneran?” “Iya, Ma. Beneran. Stase ini, kan, emang berat. Aku juga udah bilang sejak awal. Emang nguras tenaga sama p

