85. Restu Kakak Ipar

2402 Kata

“Hah? Maksudnya apa, ini? Kok bisa?” Tiba-tiba saja, Dokter Arga mengirimiku foto kalau dia sedang makan berdua dengan Mas Juna. Ini sukses membuatku menganga karena tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba mereka sedang bersama. Mas Juna bahkan diam saja. Dia tidak menunjukkan sedikit pun kalau dirinya sedang bersama Dokter Arga. Apa mereka sengaja? Atau mereka bertemu secara kebetulan? Mau menyusul, jadwalku masih sampai malam. Alhasil, aku hanya bisa nahan penasaran. Kira-kira, apa yang mereka bicarakan? Pasti tentang aku, kan? Atau ada hal lain? Atau Dokter Arga akan menyinggung tentang Brian? Tidak, tidak. Harusnya tidak. Pasalnya, bagian penculikanku sampai detik ini masih dirahasiakan dari Mas Juna. “Ngeselin banget, mereka ini! Ketemu enggak ngajak-ngajak.” Aku meletakkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN