Bangun tidur, badanku rasanya remuk redam. Sungguh, rasanya seperti baru saja dipukuli. Ini tidak hiperbolis, memang itu yang kurasakan. Setiap persendian seperti ada saja yang terasa nyeri. Bergerak pun rasanya tak nyaman. Terutama bagian pinggang dan pangkal kaki. Sebenarnya apa yang aku lalui semalam? Aku tersentak sendiri, lalu menarik selimut sampai menutupi wajah. Ingatan yang muncul membuatku malu bukan kepalang. Bagaimana mungkin semalam aku seberani itu? Ke mana perginya urat maluku? Dan benarkah yang semalam itu adalah Dokter Arga yang selama ini kukenal? Yang di luar hanya bicara dan tersenyum seperlunya? Semalam, aku seperti melihat sisi lain dari suamiku. Sisi yang belum pernah kulihat sama sekali, pun tidak akan pernah kubagi-bagi. Pokoknya, hanya aku yang boleh tahu dan

