Kondisiku yang sempat membaik, malah memburuk di siang hari. Suhu badanku kembali panas, rasa pening di kepala pun kembali datang. Pada dasarnya, memang aku harus istirahat full hari ini. Andai aku di rumah, ini akan sangat nyaman. Sayangnya, aku masih di apartemen Dokter Arga. Jangankan mengeluh, bersuara saja aku malu. Tentu, Tante Meli masih di apartemen. Bukankah tadi pagi Dokter Arga bilang kalau Ibunya akan menginap karena Ayahnya sedang ke luar kota? Itu artinya, sampai malam nanti pun beliau akan tetap ada di apartemen ini. Harusnya, beliau istirahat di kamar yang saat ini kutempati. Akan tetapi, karena ada aku, beliau harus mengalah. Jujur, aku semakin merasa tak enak hati. “Risa …” panggilan pelan nan lembut itu membuatku menoleh. Tante Meli datang membawa nampan yang di atas

