62. Mulai Jujur

1602 Kata

“Kemarin kamu nginep di mana, Ris?” tanya Mama saat beliau melihatku mencuci buah apel di wastafel. Beliau sendiri membawa cangkir kotor, sepertinya dari teras belakang. “Di apartemen temen, Ma. Kan aku udah bilang.” “Maksud Mama, ya, di mana?” “Masih deket sama rumah sakit.” “Oh, gitu. Tapi kamu kok masih pucet banget? Apa masih sakit?” “Iya, Ma. Masih dikit.” “Tadi pulang jam berapa, emang? Mama enggak tahu. Tahu-tahu kamu ngabarin udah di rumah.” “Sampai rumah jam setengah delapanan kalau enggak salah. Atau kurang dikit.” “Malam, kan?” “Iya, dong. Aku seharian ini hibernasi di apartemen temenku itu. Masih enggak kuat buat pulang cepet-cepet. Daripada pingsan di jalan, nanti malah ngerepotin.” “Iya, sih, Ris. Kamu bener. Malah bisa bikin Mama panik juga kalau tiba-tiba dapat te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN