Melepas Putri Kesayangan

1957 Kata

Gadis cantik yang kini tengah menatap dirinya sendiri lewat pantulan kaca, menghembuskan nafasnya berulang kali untuk menghilangkan rasa gugup yang kini tengah melandanya. Pukul 4 pagi dia sudah di bangunkan oleh Arina untuk bersiap di makeup. Malika yang awalnya bingung, kenapa dia harus bangun di saat adzan subuh saja belum berkumandang? Arina menjelaskan dengan mata yang kembali berkaca-kaca, jika hari ini adalah hari dimana putri kecilnya akan menikah dengan Tunangannya. Keduanya kembali menangis dengan saling berpelukan, Malika tidak menyangka jika Nadhief serius ingin menikahinya. Orang yang sudah membuat Malika uring-uringan selama 1 minggu karena tidak memberi kabar sama sekali padanya, ternyata menyimpan kejutan untuknya. “Kak ...” panggil Ady. Malika tersenyum ke arah Papanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN