POV Lathif Sepertinya benar Latifa belum makan sejak pagi. Karena begitu makanan dihidangkan, gadis itu makan dengan lahap. Latifa memesan chicken cordon bleu dan spicy chicken wing. Sedangkan aku hanya memesan caramel pudding, karena memang masih kenyang. “Makannya pelan-pelan, Tifa,” kataku, melihat Latifa yang hampir tersedak. “Sorry, aku kelaperan.” Latifa tersenyum malu-malu. “Iya, tapi pelan-pelan takut keselak kamu nanti.” “Iya.” Latifa mengangguk lantas mengusap ujung bibirnya dengan tisu. Selanjutnya, tak ada yang bicara diantara kami. Kami fokus dengan makanan kami masing-masing. Hingga beberapa menit kemudian, kami bersamaan menghabiskan isi piring kami. “Aku ke toilet sebentar ya, Lathif,” pamit Latifa yang kuangguki. Lathifa beranjak dari tempat duduknya dan melangkah