POV Anyelir Banyak orang yang menertawakan keputusankan karena menikah kembali dengan Adi. Mereka menganggap aku bodoh, karena untuk ketiga kalinya mengucap janji suci di hadapan penghulu dengan pria yang sama. Katakan lah mungkin memang aku bodoh. Aku terlalu naif dan tidak berani menolak permintaan orang lain, terlebih orang tua Adi yang sudah kuanggap seperti orang tuaku sedniri. Kesediaanku menerima pinangan Adi kembali memang tidak serta merta karena permintaan Almarhum Bapak atau Ibu. Selain karena permintaan mereka berdua, pemuka agama dan perangkat desa di kampung ini, aku bersedia menikah kembali dengan Adi karena permintaan anak-anak tentunya. Bahkan jauh sebelum Bapak meninggal, Lathif dan Reza sering kali memintaku untuk menerima kembali berssatu dengan Adi. Pada saat itu,