Saling Menyakiti

1180 Kata

Andrean membuka pintu rumahnya. Laki-laki muda itu berjalan sempoyongan ditengah sepinya penghuni yang sepertinya sudah beranjak ke peraduan mereka. Tubuhnya yang biasanya wangi, kini mengeluarkan aroma alkohol yang sangat menyengat di indera penciuman. Andrean tak tahu, jika semenjak kepergiannya sang mama terus berada di ruang tamu, bersiap untuk menginterogasi anak yang dipikir mulai tidak tahu aturan. "Andrean! Bagus ya kamu! Setelah nggak pulang semalaman, sekarang kamu mabok-mabokan!" Sentakan Widyawati, sang mama menghentikan langkah kaki Andrean. "Kamu pikir apa yang udah kamu lakuin?!" “Berapa kali Mama bilang ke kamu! Kabarin Selina biar dia nggak panik, Andrean! Apa susahnya kirim pesan ke tunangan kamu sendiri!” "Mah!" Andrean memanggil mamanya lirih. Kakinya ia bawa denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN