Jawabannya Tetap, 'Tidak!'

1135 Kata

Andrean berjalan disamping Anisa. Pasangan tersebut kini berada dibelakang Zidan dan Zanuar. Olahraga pagi yang seharusnya menyenangkan menjadi sedikit membosankan karena adanya Papa Anisa. Laki-laki itu menguasai Zidan. Entah memiliki taktik apa, tapi sepertinya niat-nya dalam menjadikan Zidan bagian dari keluarga besar mereka ternyata tak main-main. “Pah.. Papa kenapa tumben banget sih pake ikut segala! Ini kan hari minggu, Pah. Biasanya Papa pagi-pagi nemenin Mama nonton drama yang semalem update." Sangat di luar kebiasaan. Mamanya-pun tumben sekali mau ditinggalkan. Pasti ada yang tidak beres dari ikutnya sang papa. "Papa nggak seriuskan?! Jangan gila, Pah!" Nadanya tak tinggi, namun lumayan cukup jika disebut sebagai anak durhaka karena naiknya beberapa oktaf. Mata Andrean melotot,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN