Daniel kini sedang menjadi bulan-bulanan ketiga sahabatnya. Pria itu datang bersama Zidan setelah sarapan pagi Andrean dan Anisa selesai. Alphanya pria itu dari janji berolahraga pagi tentu membuka tabir tentang menghilangnya pria itu sejak semalam. Terlebih Zidan juga tidak pulang ke rumah Zidan. Jiwa-jiwa detektif mendadak muncul membuat Daniel merasakan apa itu yang dinamakan sidang. “Jadi lo kemana semalem?” Tepukan dikepala Anisa terhenti, Daniel berusaha keras untuk menjaga lidahnya agar tidak membuka rahasia yang dirinya simpan. Tidak mungkin ia bercerita telah menyantap mantan tunangan lelaki yang mengajukan pertanyaan padanya, terlebih itu dihadapan Anisa. Citranya sebagai laki-laki baik jelas akan sirna. Meski gagal memperjuangkan Anisa, namun ketetapan hatinya dalam menginca