Balada Pulang Ke Semarang

1891 Kata

Tingkah laku ibu hamil memang sangat memusingkan. Andrean yang tidak pernah dihadapkan pada situasi ini sebelumnya, benar-benar dibuat menganga akan perlakuan Anisa terhadapnya. Iya! Padanya! Ia tak terlalu memperhatikan interaksi Anisa dengan orang lain— karena hal tersebut jelas-jelas tidak penting untuk dilakukan. Untuk apa juga?! Calon istri yang bertransformasi menjadi penyihir tersebut juga tak meninggalkan bangunan yang disebut sebagai rumah. Hanya orang-orang terbatas yang berkomunikasi dengan Anisa. Mengenai Penyihir, kemarin wanita yang menaruh kemarahan karena hal sepele tersebut membuktikan ucapannya— benar-benar membuktikannya dengan baik. Anisa tak memberikannya ruang untuk duduk di sisi wanita itu, melainkan menyuruhnya berada di bawah— lebih tepatnya di atas karpet ruang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN