Semua mata langsung tertuju pada Andrean. Beberapa karyawan bahkan secara terang-terangan membicarakan laki-laki yang baru saja keluar dari dalam lift. Mereka tercengang— pasalnya, Andrean sang karyawan baru yang sosoknya ramai menjadi tajuk gosip di gedung ZA baru saja menggunakan lift khusus komisaris. Hanya orang-orang yang bekerja di lantai pemilik ZA-lah yang memiliki kartu akses menggerakkan alat tersebut.
‘Dia orang lantainya Pak Zanuar?!’
‘Jabatannya penting berarti!’
‘Gue makin semangat buat deketin. Lumayan buat memperbaiki isi rekening.’
Andrean tak menggubrisnya. Ia terlalu lelah. Dalam waktu dua jam, dirinya sudah dicekoki berbagai tugas dan peraturan oleh asisten utama papa mertuanya. Psikologisnya yang damai, mendadak terguncang. Sekarang yang Andrean inginkan adalah mem
