Memadu Kasih

1120 Kata

"Yang,' Andrean menyerahkan handuk yang baru saja ia ambil ke tangan Anisa, "tolong keringin rambut aku, Yang." pintanya. Kadar kemanjaan Andrean memang jauh meningkat sejak kembalinya Zidan. Bukan apa-apa. Ia sama sekali tak menaruh cemburu yang berlebihan hingga terus mencari-cari perhatian sang istri. Andrean hanya melihat pada titik dimana istrinya tak lagi bersedih seperti kemarin-kemarin. Kini ia dapat menjadi dirinya sendiri tanpa perlu menahan-nahan lagi. Anisa sudah tak lagi berada di fase penuh tekanan. "Manja banget. Biasanya ngeringin sendiri kamu. Duduk sini cepetan! Baju kamu basah semua nanti, Ndre." Andrean membalikkan tubuhnya, memunggungi Anisa. Pria itu lalu mendudukan dirinya di depan sang istri, dengan posisi menyamping, kaki menjuntai ke bawah. "Ya kan sekarang is

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN