Setelah gagalnya makan malam bersama keluarga, Andrean memboyong sang istri untuk nongkrong bersama dua sahabat mereka. Saat ini, Andrean tengah menunggu Nyonya Muda Wijaya bersiap. Istrinya begitu excited. Maklum, selama mereka pindah ke Jakarta, keduanya bahkan dapat dihitung jari melakukan kegiatan di luar bersama. Hanya Andrean yang keluar rumah, itu pun dikarenakan tugas negaranya sebagai seorang mahasiswa. “Jangan cantik-cantik, Sayang. Nanti banyak yang naksir.” Andrean merupakan laki-laki anti mainstream. Disana banyak laki-laki diluar sana menginginkan kekasih atau pasangannya tampil memukau hingga menjadi pusat perhatian orang-orang, Andrean berbeda. Pria itu tak ingin keindahan istrinya dinikmati orang lain. Cukup dirinya saja. Tidak apa-apa jika para kaum ada menganggap Anisan