Di ruang makan keluarga semuanya berkumpul termasuk Zidan. Untuk sementara pria itu akan mendampingi Anisa selagi sahabatnya diminta tinggal. Ia tak mungkin pergi meninggalkan Anisa sendirian ditempat yang mungkin membuatnya tidak nyaman. Selagi Anisa belum menjadi milik Andrean seutuhnya, ia akan terus mendampingi Anisa sampai waktu yang tak bisa dirinya tentukan.
“Jadi gimana tadi?” Di tengah acara makan mereka, Widyawati mengajukan pertanyaan perihal kunjungan Graha dan Andrean. Ia tak sempat menanyakannya tadi mengingat sakit kepala yang dirinya rasakan.
“Bisa kita selesaikan makan ini dulu, Mah?! Nggak sopan rasanya. Ada Zidan juga di tengah-tengah kita.” Seloroh Graha. Seorang tamu harus dijamu dengan baik.
“Bukan masalah, Om.” Karena jujur saja, selain Widyawati, Zidan juga meru
