Pukul setengah empat pagi. Terhitung masih terlalu dini untuk keluar dari hangatnya ranjang. Seharusnya sekarang ia masih bergelung disana, memeluk tubuh polos istrinya. Tapi apa yang ia lakukan sekarang?! Alih-alih beristirahat dari lelahnya membuat cicilan adik anaknya yang belum lahir, Andrean justru berada di depan pintu keluar Stasiun Senen Jakarta. Terkutuklah manusia bernama Daniel. Jika bukan karena sahabatnya itu, ia tak mungkin berakhir mengenaskan bersama sebatang rokok yang tak henti dirinya bakar. Kotak rokok yang dirinya beli di minimarket tadi sudah berkurang sangat banyak karena Daniel tak kunjung terlihat. Entah kemana perginya manusia yang seharusnya sampai pukul tiga tersebut. Mungkinkah Daniel diculik oleh janda kembang yang juga melakukan perjalanan bersama dari Semar