Ketika Andrean Salah Tanggap

1247 Kata

“Jadi begini Om..” Dari mana Andrean harus memulai. Andrean melirik asbak yang baru saja digunakan Zanuar untuk membuang abu di rokoknya. “Boleh saya ikutan ngerokok?!” Andrean langsung meringis sejadinya. Dari sekian banyak kata pembuka, mengapa ia harus mengatakan kalimat aneh. ‘Ya Tuhan, kemampuan ngelobi gue sirna di depan calon mertua.’ Papa Anisa pasti semakin menilai rendah dirinya setelah ini. “Ya merokok saja. Tidak ada larangan, kecuali di dalam rumah. Anisa dan istri saya benci dengan asap rokok!” Habis sudah martabat Andrean. Padahal ia ingin membagi informasi penting mengenai Selina dan keluarganya yang katanya psycho. “Saya nggak punya rokok, Om. Lupa beli. Kalau minta satu batang punya Om Zanuar boleh?” Zanuar tak menjawab. Pria itu hanya mendekatkan kotak rokok di dekatn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN