Sore itu udara terasa lebih berat. Matahari tenggelam di balik gedung-gedung tua kota, meninggalkan cahaya jingga pucat yang terliat samar. Raka berjalan bersama Sinta dan Surya menuju jalan kecil di belakang taman. Ia menggenggam erat map hitam berisi dokumen, seolah benda itu adalah satu-satunya yang bisa menjamin keselamatan keluarganya. “Di mana kita bisa bicara lebih aman?” tanya Raka, suaranya tertahan. Surya menoleh sekilas, lalu memberi isyarat dengan dagunya. “Ikut aku. Ada tempat yang tidak banyak orang tahu.” Mereka menuruti langkah Surya melewati lorong sempit yang sepi. Bangunan tua di kanan-kiri berdiri dengan cat mengelupas, jendela-jendela berdebu, dan pintu-pintu besi berkarat. A trcium roma lembap bercampur dengan sisa hujan masih terasa menusuk. Akhirnya, Surya berhe

