Zevanya berusaha dengan susah payah untuk bangun dari pembaringannya, ditengah usahanya itu pintu kamar tiba-tiba terbuka dari luar dan dari balik pintu muncul Yuliana Rastanti yang masuk dengan ekspresi wajah panik. “Zeva,” panggil Yuliana sambil berlari ke arah ranjang untuk menghampiri putrinya. Mendengar suara Mamanya yang memanggil namanya membuat Zevanya menatap ke arah sumber suara itu. Wajahnya nampak terkejut bercampur lega karena akhirnya bisa melihat Mamanya lagi setelah beberapa inggu ini. “Mama,” panggil Zevanya dengan suara serak. Yuliana yang sudah berada di samping ranjang segera menunduk untuk membantu putrinya yang berusaha bangun dari pembaringannya. Ia dengan perlahan membantu Zevanya untuk duduk di atas ranjang dan mengangkat bantal yang diletakkan di kepala ranja