Agisna Pov Kulirik jam tangan dipergelangan tangan kiriku. Lima belas menit lagi tepat pukul lima. Kulirik Meta dan gadis itu sudah membereskan tas nya. Dia memang selalu tepat waktu. Aku menggelengkan kepala. Sebenarnya aku juga orang yang tepat waktu. Namun kondisi saat ini... Gisna hanya menggelengkan kepala. "Mau pulang bareng?" Tanya Meta pada akhirnya. Aku memandangnya dan menggelengkan kepala. "Kamu yakin baik-baik aja, Na?" Aku jelas melihat Meta khawatir. Jadinya aku berusaha tersenyum menenangkan. Meskipun d**a ini rasanya tak karuan. Bahkan tanganku saja sudah berkeringat karena gugup. "Kalo ada apa-apa, cerita sama aku Na. Jangan dipendem sendiri." Ujarnya lagi. Perhatiannya kini terfokus padaku. Aku menjawabnya dengan anggukan lemah. Selain pada Nadira, aku belum berani me