Rion ingin sekali menuruti permintaan mamanya, namun dia tidak bisa. Ego melarangnya. “Kita pulang, Rion. Semua orang menunggumu.” Lethicia mengurai pelukan. Menatap wajah sang putra dengan tatapan sendu. Tangan kanannya terangkat mengusap pelan pipi Rion. “Siapa yang melakukannya?” tanya wanita itu. Rion tentu saja paham maksud Lethicia. Pipi kirinya memang masih memar. “Siapa yang berani memukulmu? Apa papa gadis itu yang melakukannya?” Lethicia sudah mendengar dari Geraldo jika Rion sempat disekap di rumah orang tua gadis yang katanya sudah menikah dengan Rion. Tapi, siapa yang melayangkan pukulan pada wajah putranya? Pria itu sendiri, atau orang suruhannya? “Papa bilang kakimu juga tertembak.” Lethicia kembali bersuara, sementara Rion masih diam hanya menatap wanita yang sangat ia