“Jangan bergerak! Angkat tanganmu! Jangan pikir kamu bisa melarikan diri dari sini. Lepaskan nona Sandra.” Sandra, Rion serta Frida refleks menoleh ke arah datangnya suara. Frida bahkan langsung mengangkat kedua tangan—tanda menyerah begitu melihat moncong senjata terarah pada mereka. “San … bagaimana ini?” tanya Frida sambil melirik ke arah sang teman yang masih berpelukan dengan suaminya. “Mereka bawa senjata api.” Frida memberitahu, meskipun sebenarnya Rion dan Sandra pun sudah melihatnya. Sandra menatap marah dua orang yang sedang menodongkan senjata ke arahnya. Lebih tepatnya sebenarnya ke arah Rion. Sandra jelas tahu pengawal-pengawal papanya tidak akan berani menyakiti dirinya. “Turunkan senjata kalian,” perintah Sandra sambil mendelik. “Maaf, Nona. Tidak bisa.” Salah satu dari