PART 73 - SELAMAT TINGGAL. Anggita memang menyayangi Clarisa melebihi apapun. Selalu ada saat gadis itu mengalami masalah. Mereka terbiasa saling support dan berbagi cerita. Sekalipun kadang ribut, mereka kerap akur dalam tanda kutip, saling jambak, ledek dan bully bukan hal yang aneh untuk keduanya. Jelas ia terkekeh, ketika mendengar pertanyaan Clarisa. Astaga, dari semua kemungkinan yang ada, bagaimana mungkin sahabatnya mengira ia bakal culik dan bawa kabur. Entah, apa dulu vitamin yang diberikan Bu Nisa pada putrinya ini. Hingga bicara tanpa dipikir dulu. Tapi bukan Clarisa namanya jika dia gak bicara sesukanya. "Culik?" Tawa Anggita kembali berderai. "Terus gue pake apa culik lo? Masukin karung gitu. Emang muat badan lo gue masukin karung?" Mata Anggita masih membola saat bi