Tepat pukul sebelas siang, pesawat pribadi milik Jonathan Lin yang mereka tumpangi berangkat dari Jakarta menuju Singapura. Jangan tanya bagaimana gugupnya Freya juga mamanya saat ini. Kalau Freya penasaran dan tidak sabar bertemu sosok papa yang tidak pernah sekalipun dia lihat sebelumnya, maka beda lagi dengan Aida. Wanita paruh baya itu lebih banyak diam dan terlihat murung. Dua puluh enam tahun lebih dia pergi meninggalkan Jonathan, rasa bersalah seakan semakin menghimpit dadanya. Apalagi keadaan laki laki itu yang sekarang sangat jauh dari kata baik baik saja. "Tidur saja dulu, nanti kalau sudah sampai aku bangunkan." Ucap Ibra, tapi Freya tampak menggeleng tidak mau. "Tidak ngantuk." "Mau coklat hangat?" Freya kembali menggeleng, matanya menatap lepas ke luar jendela pesawat. K