"Aku hanya mengakhiri apa yang sudah kamu mulai, jadi salahkan saja dirimu sendiri yang sudah menyulut api denganku." ucap Ibra datar. Andra hanya diam. Jangankan untuk bergerak, sekedar bicara pun dia sudah kesusahan. Nafasnya tersengal sengal, darah terus merembes dari luka di kepalanya dan sebagian mulai membasahi lantai di bawahnya. "Ibib, jangan berbelit belit dong Yang! Jo dan Raka sudah nunggu dari tadi!" Kalau Leon, Dini, Ryan dan Erwin masih bisa dengan santai tertawa terbahak mendengar celetukan Bian, tidak dengan Aksa dan Abimanyu. Wajah mereka berdua tampak sudah pucat pasi, apalagi saat melihat Ibra mengeluarkan pisau lipat dari sakunya. Entah hal gila apalagi yang akan dia lakukan, padahal musuhnya sudah terkapar tidak berdaya. Ibra berjongkok di depan Andra. Lolong kesak