"Cello kenapa?" tanya Ibra yang tampak kebingungan saat Cello mendusel masuk ke pelukannya dan mulai terisak. Tak lama kemudian Aksa juga menyusul keluar dengan wajah kalutnya. "Cello," panggil Aksa ke anaknya, tapi sama sekali tidak digubris. "Biarkan saja dulu Sa, besok juga sudahan ngambeknya." Sasha yang kasihan melihat Aksa kebingungan tidak bisa membujuk Cello akhirnya angkat bicara. Tapi sepertinya dia lupa, anak sulungnya itu mewarisi sifat keras kepalanya. Buktinya bocah itu betah mengurung diri di kamarnya dari kemarin dan baru mau keluar sekarang. Suara tangis Cello yang semakin keras membuat Ibra dan Freya yang tidak tahu apa apa menjadi semakin bingung. Dari tempatnya duduk Aksa menatap Cello dengan penuh rasa bersalah. "Jadi cowok jangan cengeng! Bilang sama Om Ibra, Cel