Sudah dua hari lamanya Sarah dan Daniel menikmati waktu berdua mereka tanpa ada embel-embel nama Willson. Dan Sarah juga memperingatkan Daniel kalau selama liburan ini Daniel tidak mengangkat telepon yang berhubungan dengan pekerjaan karena Sarah otomatis langsung merebut hpnya dan langsung mematikan telepon itu. Dan sepertinya Daniel mengerti kemauan Sarah sehingga ia sudah melimpahkan semua pekerjaan kepada papanya sampai Daniel kembali bekerja lagi. Dan untung saja sang papa mau dimintai tolong.
Hari ini adalah makanan terakhir mereka di Bali sebelum besok mereka pulang dan kembali ke rutinitas mereka masing-masing. Dan saat ini Sarah baru saja belanja oleh-oleh buat keluarganya sedangkan Daniel dengan setia menemaninya dan tentu saja membawakan barang belanjaan Sarah. Pokoknya selama liburan ini Daniel benar-benar berperan sebagai suami yang Budiman karena menuruti semua kata istrinya itu. Anggap saja sekarang Sarah adalah bossnya sedangkan Daniel adalah karyawannya.
"Sayang maaf ya belanjaanku banyak banget. Kamu pasti capek ya?" Tanya Sarah sambil mengelap keringat di dahi Daniel
"Ga papa kok. Ini udah selesai belanjanya?" Tanya Sarah
"Udah kok. Aku udah beli semua oleh-olehnya. Nanti tinggal aku kasihin sama orang rumah. Kamu mau beli yang lain?" Tanya Sarah
"Ga lah. Kalau gitu kita makan malam dulu ya sebelum balik ke hotel." Kata Daniel
"Ok. Kamu pasti lapar ya." Kata Sarah mengusap wajah lelah Daniel
"Iya lapar banget jadi kita makan dulu sebelum balik ke hotel." Kata Daniel
"Siap pak bos." Kata Sarah
Sarah dan Daniel pun segera menuju restoran untuk makan malam. Mereka memutuskan untuk memilih restoran khas Bali untuk makan malam mereka. Dan setelah memilih pesanan mereka, Daniel pun meninggalkan Sarah untuk pergi ke kamar mandi. Sedangkan Sarah sekarang asyik sedang menelpon sang mama mertua.
"Iya ma besok aku sama Daniel udah pulang kok. Mama mau Sarah beliin apa?" Tanya Sarah
"Mama cuma mau cucu sayang. Gimana bulan madu kamu lancar kan?" Goda sang mama mertua
"Mama." Kata Sarah malu
"Kamu ga usah malu sama mama sayang. Mama paham kok. Ya udah besok biar supir jemput kamu. Sampai bandara kamu ke rumah mama dulu ya. Kita bisa makan malam bareng." Kata sang mama
"Ok ma. Nanti aku sampaiin ke Daniel juga. Bye ma." Kata Sarah mengakhiri teleponnya
Sarah malu ketika sang mama mertua menanyakan soal bulan madu. Tentu saja tanpa disuruh bapak Daniel pasti setiap malam selalu meminta jatahnya. Kalau ga dikasih bisa-bisa seharian dia akan badmood dan Sarah juga yang repot.
"Sarah." Panggil seseorang
Sarah yang merasa namanya di panggil langsung berbalik dan ketika berbalik betapa kagetnya ia ketika tahu siapa yang memanggilnya.
"Adrian." Kata Sarah tak percaya
"Syukur aku ga salah orang. Tadi aku sempat lihat kamu tapi aku ragu apakah itu benar kamu atau bukan." Kata Adrian
Adrian Raffly adalah mantan pacar Sarah dulu. Laki-laki yang sudah membuat hatinya hancur sampai ia tak mau memulai hubungan baru dengan laki-laki lain. Apalagi ketika keluarganya terutama sang mama merendahkan dirinya dan keluarganya begitu dalam. Yang membuat hati Sarah sakit hati.
"Gimana kabar kamu? Kita udah lama ga ketemu." Kata Adrian mencoba mendekati Sarah
"Aku baik-baik aja. Iya aku sibuk jadi ga pernah ketemu sama kamu. Lagian kamu kan pergi ke luar negeri kan buat sekolah." Kata Sarah basa-basi
"Iya aku memang sekolah di luar negeri dan ini baru aja balik ke Indonesia. Dan aku ga nyangka bisa ketemuan sama kamu." Kata Adrian dengan mata yang berbinar
"Ooo gitu." Jawab Sarah santai
Sebenarnya Sarah merasa tak nyaman dengan kehadiran Adrian disini. Ia pun berharap Daniel segera datang. Karena ia merasa was-was dengan keberadaan Adrian saat ini.
"Sarah aku minta maaf soal masa lalu kita dulu. Aku menyesal sudah membuat kamu terluka. Tapi sekarang aku kembali lagi kesini dan aku ingin kita kembali seperti dulu. Aku masih sangat mencintai kamu Sarah. Dan aku yakin juga kalau kamu juga masih mencintai aku." Kata Adrian percaya diri
Belum sempat Adrian menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba sang mama datang menghampiri Adrian dan Sarah.
"Adrian ngapain kamu masih nemuin cewek ga selevel sama kita ini. Udah mama bilang untuk pergi jauh dari dia. Kenapa kamu masih aja ngejar-ngejar dia." Kata sang mama marah
"Tapi ma. Adrian masih cinta sama Sarah. Mama janji kan kalau Adrian berhasil lulus kuliah dan bisa menjalankan perusahan papa, mama ga akan ikut campur sama hubungan Adrian sama Sarah." Kata Adrian memohon
"Ga bisa. Mama ga Sudi punya menantu seperti dia. Dia hanya wanita rendahan yang hanya mau harta kita. Dan dengar ya apa masih kurang uang yang saya berikan dulu. Apa kamu mau ngejar-ngejar anak saya lagi karena udah ga punya. Dasar perempuan murahan." Kata mamanya Adrian memaki Sarah
Sarah malu karena mamanya menghinanya dengan suara yang keras sehingga pengunjung yang lain bisa melihat dan mendengar pertengkaran mereka.
"Ma cukup. Sarah ga seperti itu." Kata Adrian mencoba menenangkan sang mama
Sampai-sampai mamanya Adrian berjalan mendekat ke arah Sarah dan menamparnya.
"Plaakkk"
"Mama." Teriak Adrian
"Itu balasan untuk w************n kayak kamu. Harusnya kamu tahu diri dimana posisi kamu." Kata mamanya Adrian marah
Air mata Sarah sudah menetes karena kembali merasakan penghinaan seperti ini lagi. Dulu ia juga pernah merasakan ini tapi Sarah sudah mengubur semua kenangan buruk itu. Tapi sekarang ia kembali diingatkan dengan ini semua.
"Apa yang anda lakukan pada istri saya." Kata Daniel dengan suara yang marah
Ketika Daniel tadi kembali dari kamar mandi ia melihat keributan di mejanya. Disana ia melihat seorang ibu-ibu sedang memarahi Sarah dengan brutal. Dan ada juga seorang laki-laki yang berada di samping ibu-ibu itu. Dan ketika ia berjalan mendekat betapa kagetnya Daniel ketika sang ibu-ibu itu menampar Sarah. Otomatis amarah Daniel memuncak. Ia pun segera berlari untuk melindungi istrinya.
Adrian sang sang mama kaget ketika ada seorang laki-laki yang mengaku sebagai suaminya Sarah.
"Sayang are you Ok?" Tanya Daniel yang sedang melihat keadaan Sarah
Sarah pun langsung menghambur ke pelukan sang suami. Ia sudah tak kuat dengan penghinaan yang diterima dari ibu mantan pacarnya. Padahal ia sudah tak ingin berhubungan lagi dengan anaknya tapi anaknya sendiri yang masih saja mengejar-ngejar dirinya.
"Oooo... Jadi anda suaminya. Saya berharap anda tak tertipu dengan sikap sok manisnya. Mungkin saja nanti dia akan mengambil harta anda ketika anda lengah jadi saya sarankan untuk berhati-hati." Kata mamanya Adrian yang tak berhenti menghina Sarah
Rahang Daniel mengeras dan ingin rasanya ia menampar wanita di depannya. Ia tak peduli jika dikatakan tidak sopan. Karena bagian yang bila ada yang sudah membuat Sarah menangis maka ia tak akan bisa tinggal diam.
"Dengarkan ibu yang terhormat. Mungkin ibu berprasangka jika istri saya akan mengambil harta yang saya miliki. Tapi saya tak peduli. Jika perlu saya akan beri semua kekayaan yang saya punya untuk Sarah. Karena itu bukan urusan ibu. Tapi ingat satu hal jika ibu sudah membuat istri saya menangis seperti ini maka saya tidak akan tinggal diam." Kata Daniel dengan sorot mata emosi
"Emang anda siapa bisa membuat perhitungan dengan saya?" Kata mamanya Adrian
"Perkenalkan saya Daniel Willson. Dan ingat saya tak akan pernah menarik ucapan saya tadi. Jadi tunggu saja kehancuran keluarga anda." Kata Daniel penuh penekanan
Adrian dan sang mama langsung pucat pasi ketika tahu siapa suami Sarah. Dan mereka tahu siapa Daniel Willson. Pengusaha yang sangat ditakuti banyak orang karena memiliki etos kerja yang tinggi dan sukses. Sehingga membuat banyak orang yang ingin bekerjasama dengan dirinya. Tapi dari rumor yang di dengar ketika ada orang yang membuatnya marah maka orang itu akan mengalami kesulitan yang besar bahkan lebih memilih untuk mati daripada harus menghadapi seorang Daniel Willson.
"Ayo sayang kita pergi." Kata Daniel sambil merengkuh tubuh Sarah yang masih menangis
Sarah dan Daniel pun pergi ke restoran itu tanpa memakan makan malamnya. Meninggalkan Adrian dan sang mama yang masih terlihat pucat pasi. Karena mereka tahu setelah ini mereka akan mengalami kesulitan.
Wah musuh baru datang lagi...
Setelah ini konflik mulai bermunculan. Jadi ikutin terus chapter selanjutnya. Yang pasti tambah seru...
Happy reading