Suasana pesta ulang tahun Isabel berjalan dengan lancar dan seru pastinya. Vina benar-benar memastikan pesta yang dibuat dengan tema Frozen itu berjalan dengan lancar. Dan Isabel tampak senang dengan pesta yang dibuat sang mama. Banyak teman seumuran Isabel datang dan meramaikan acara. Sedangkan bang Danny sibuk memvideokan suasana pesta ulang tahun putrinya. Bang Danny yang terkenal super dingin dan jarang tersenyum dari tadi Sarah melihatnya tersenyum bahagia karena melihat putri kecilnya bahagia.
"Sayang ngapain kamu disini?" Kata Daniel yang memeluknya dari belakang
"Niel lepas. Malu dilihatin orang-orang." Kata Sarah merasa risih
"Ga papa sayang mereka juga paham kalau kita itu pengantin baru jadi wajar kalau kita masih suka mesra-mesraan." Kata Daniel membantah
Daniel Willson laki-laki yang tidak pernah bisa di bantah. Dan Sarah hanya bisa pasrah saja karena ini memang sifat Daniel. Apalagi bila menyangkut dirinya ia pasti akan lebih rewel.
"Pesta ulang tahun Isabel bagus ya Niel. Kalau kita nanti punya anak aku juga mau buat pesta ulang tahun yang tak kalah meriahnya sama ini." Kata Sarah mengandai-andai
"Kalau gitu kita harus selingkuh bercinta sayang agar di perut kamu ini segera ada bayi kita." Goda Daniel
"Itu mah kamunya aja yang m***m. Tapi Niel kalau nanti aku punya anak aku bisa jadi ibu yang baik ga ya? Kayak mama, kayak ibu, dan kayak Vina juga." Tanya Sarah mengelus tangan Daniel
"Kamu pasti akan jadi ibu terbaik buat anak-anak kita sayang. Aku yakin itu." Kata Daniel penuh keyakinan
"Semoga aja ya Niel. Aku mau terus belajar jadi istri yang baik buat kamu dulu sebelum nantinya jadi ibu yang baik." Kata Sarah membalikkan badannya dan menatap Daniel penuh cinta
"Kamu selalu jadi istri yang terbaik buat aku sayang. Buktinya kamu selalu menerima jika suami kamu ini sikap mesumnya keluar." Kata Daniel sambil tersenyum lebar
"Mau gimana lagi. Kayaknya Tuhan memang sedang menguji aku untuk selalu bersabar memiliki suami m***m kayak kamu." Kata Sarah cemberut
"Cuppp."
"Daniel." Kata Sarah kaget mendapatkan ciuman dari suaminya
"I love you so much sayang." Kata Daniel penuh cinta
"I know. I love you more my m***m husband." Ejek Sarah
Daniel tertawa mendengar julukan yang Sarah berikan. Baginya senyum Sarah adalah kebahagiannya. Jadi Daniel akan sekuat tenaga membuat Sarah terus tersenyum.
Acara ulang tahun Isabel juga dihadiri oleh beberapa keluarga. Dan acaranya juga sekalian makan siang bersama. Dan saat ini Sarah sedang membantu menyiapkan makan siang untuk para keluarga disana.
"Wah enak ya sekarang sudah jadi menantu keluarga Willson. Udah bisa hidup enak dan ga usah capek kerja lagi. Sekarang sudah jadi nyonya besar." Sindir Tante Inggrid
"Kamu benar banget. Sekarang dia udah ga perlu hidup susah lagi. Bahkan sekarang apa yang dia mau bisa dia beli." Kata Tante Rieka lagi-lagi menghina Sarah
Hati Sarah sakit mendengar itu semua. Sudah 3 bulan ia menikah dengan Daniel dan sampai detik ini kedua Tante Daniel tak menyukainya. Bahkan sudah banyak cara Sarah lakukan untuk menarik hati mereka. Tapi hasilnya sama saja kedua Tante Daniel itu tidak menerima kehadirannya sebagai istri Daniel. Apalagi ketika mereka bertemu para Tante itu selalu berkata kasar padanya. Dan Sarah tak pernah mengatakan soal ini pada siapapun termasuk pada Daniel.
"Mama ngapain disini?" Tanya Pamela sepupu Daniel
"Ini lagi lihat menantu baru di keluarga Willson." Jawab Tante Rieka sinis
"Ooo si benalu ini ya? Aku juga heran darimana Daniel bisa kenal sama cewek kayak gini. Ga berkelas sama sekali. Apa kata orang di luar sana kalau menantu keluarga Willson tidak berkelas." Kata Pamela merendahkan Sarah
"Kamu benar sayang. Tante juga heran kenapa Daniel bahkan Tante sama om kamu mau-maunya nerima dia." Kata Tante Inggrid judes
"Mungkin dia pakai guna-guna atau pelet sehingga Daniel, Tante Melisa, dan om George sangat suka sama dia. Mungkin gara-gara itu juga ibunya jadi meninggal. Ini gara-gara ulahnya juga mungkin." Kata Pamela menyindir Sarah
"Plak"
Emosi Sarah sudah memuncak apalagi ia sudah menghina ibunya. Karena ibunya sudah tenang disana kenapa mereka harus juga menghina ibunya. Ia pun menampar wajah Pamela. Ia tak peduli lagi jika keluarga Daniel tidak menyukainya. Ia sudah lelah bersabar selama ini. Tapi mereka terus saja merendahkannya. Bahkan sekarang membawa ibunya juga. Sarah paling tidak terima jika ibunya juga di hina seperti ini.
"Kamu." Kata Pamela marah
Beberapa orang yang ada di sana langsung melihat ke arah Sarah dan para Tante dan sepupu Daniel. Daniel dan Melisa yang melihat itu langsung mendekat ke arah Sarah
"Sayang kamu kenapa?" Tanya Daniel panik karena melihat Sarah menangis
"Daniel istri kamu apa-apa sih ga tahu sopan santun sama sekali. Dia udah nampar pipi Pamela. Padahal Pamela ga salah apa-apa." Kata Tante Rieka yang sedang memeluk anaknya
"Melisa sudah aku bilang dari dulu kalau dia ga pantas jadi menantu di rumah ini. Tindakan dan sikapnya tidak mencerminkan sebagai menantu yang cocok buat keluarga ini." Kata Tante Inggrid menuduh Sarah
"Cukup Tante. Selama ini saya sudah banyak diam dan mengalah dengan semua sikap yang Tante tunjukan kepada saya. Saya tahu saya memang bukan dari keluarga yang terpandang seperti kalian. Tapi tak pernah ada niat sedikitpun dari saya untuk mengambil atau memanfaatkan kekayaan keluarga ini. Dari dulu saya sudah dididik oleh orang tua saya untuk berusaha dengan kekuatan sendiri. Dan nyatanya saya berhasil sukses sampai detik ini. Dan saya juga sudah berusaha untuk melakukan banyak hal untuk bisa diterima oleh Tante dan keluarga yang lain tapi apa yang saya terima hanya hinaan saja dari kalian. Dan kali ini saya sungguh sudah tak sanggup menerima hinaan kalian lagi apalagi ketika Pamela dengan seenaknya sudah menghina ibu saya. Saya tak pernah bisa menerima jika ibu saya di hina. Karena kalian tidak tahu bagaimana kerasnya ibu saya bekerja hingga saya bisa menjadi seperti ini. Sekarang saya sudah tak peduli jika kalian menganggap saya seperti apa. Karena saya sudah benar-benar lelah." Kata Sarah mengeluarkan semua sakit hatinya
Daniel yang mendengar semua kata-kata Sarah kaget karena ia tak tahu jika Sarah mengalami semua hal ini ia tak pernah cerita apapun padanya.
"Niel. Ma. Maafin Sarah ya udah buat keributan di rumah ini. Sarah permisi dulu." Kata Sarah yang berlari keluar dengan air mata yang sudah mengalir dengan derasnya
"Aku akan buat perhitungan pada kalian semua." Kata Daniel menunjukkan kearah Tante dan juga sepupunya
Daniel pun segera berlari mengejar istrinya. Ia pasti tahu istrinya sangat terluka saat ini. Dan itu membuat gagal menjadi seorang suami.
"Mbak Rieka, mbak Inggrid. Aku ga nyangka kalau kalian begitu jahat sama Sarah. Salah Sarah apa? Sarah tak pernah menggangu urusan kalian semua. Dan satu hal yang harus kalian tahu yang menjadi benalu di rumah ini bukanlah Sarah tapi kalian berdua. Kalian pikir saya tidak tahu jika para suami kalian sudah mencuri uang perusahaan milik George. Dan uang-uang itu kalian gunakan untuk berfoya-foya. Kalian tunggu saja setelah ini saya pastikan kalian akan membayar kerugian yang diderita perusahan gara-gara ulah suami kalian. Dan saya pastikan semua fasilitas yang George berikan pada kalian akan dicabut." Ancam Melisa
Melisa pun pergi meninggalkan Rieka dan Inggrid dengan wajah pucat pasi. Mereka tahu jika George adik mereka akan menuruti apa kata istrinya. Dan jika semua fasilitas yang diberikan George diambil maka hidup mereka akan susah.
Daniel berlari mencari dimana Sarah berada dan sekarang ia panik karena belum menemukan Sarah. Daniel tak kejadian di masa lalu terulang lagi. Ia tak ingin Sarah pergi darinya. Ia pun mulai mencari keberadaan Sarah hingga akhirnya ia menemukan keberadaan Sarah di kursi taman yang menghadap air mancur.
Daniel mendekat dan duduk di samping Sarah. Ia bisa mendengar istrinya itu menangis.
"Niel maaf ya aku udah berbuat kurang ajar sama Tante kamu. Tapi aku udah ga tahan dengan penghinaan mereka terutama ketika mereka menghina ibu." Kata Sarah dengan air mata yang terus mengalir dari matanya
Daniel pun langsung merengkuh tubuh Sarah dan memeluk tubuh Sasha yang bergetar karena menangis.
"Ga sayang. Apa yang kamu lakuin benar. Kamu usah pikirin masalah itu. Ada aku disini." Kata Daniel menenangkan Sarah
Sarah pun mengeratkan pelukannya pada Daniel dan menangis dengan tersedu-sedu. Dan Daniel pun membiarkan Sarah menangis. Untuk sementara ia tak akan banyak bicara. Ia biarkan istrinya seperti ini dulu.
Happy reading