Part 11

1166 Kata
Hari berikutnya Daniel benar-benar menepati janjinya pada sang istri. Ia mengajak Sarah berjalan-jalan di Lombok. Bahkan Sarah sempat belajar diving dan tentu saja Daniel selalu menemaninya. Ia begitu jatuh cinta dengan pemandangan alam Lombok yang begitu luar biasa indahnya. Mungkin suatu saat ia akan kembali kesini bersama anaknya kelak. Membayangkannya membuat senyum tak hilang dari wajah indah Sarah. "Sarah kenapa kamu senyum-senyum gitu?" Tanya Daniel heran dengan tingkahnya "Ga papa kok. Aku cuma senang aja kita bisa lihat pemandangan yang sangat bagus. Aku yakin hotel dan resort kamu ini bakalan menjadi sangat populer dan laris manis." Kata Sarah kagum "Ya aku juga merasa begitu ketika membangun hotel dan resort ini. Dulu ketika aku pertama kali datang kesini aku juga seperti kamu jatuh cinta dengan pemandangan Lombok yang luar biasa indahnya. Dan saat itu juga aku langsung bilang ke papa kalau kita harus membuat hotel dan resort disini. Awalnya papa sempat menolak karena project ini akan membutuhkan banyak biaya. Tapi setelah aku menjelaskan ke papa akhirnya Papa setuju dan akhirnya hotel dan resort ini terbangun." Kata Daniel menjelaskan "Iya dan aku sebagai istri kamu bangga karena suami aku seorang pekerja keras dan pantang menyerah. Dan aku yakin usaha kamu selama ini tidak akan sia-sia sayang." Kata Sarah membelai wajah Daniel Daniel mengambil tangan Sarah yang membelai wajahnya. Ia pun mengecup tangan Sarah dan meletakkannya di dadanya. "Aku bisa seperti ini karena kamu juga sayang. Setelah aku mulai mengenal kamu dan sekarang aku jatuh cinta sama kamu aku mulai berpikir untuk masa depan kita. Aku ga mau ketika kamu memutuskan untuk menyerahkan hidup kamu kepadaku, aku ga mungkin membuat hidup kamu susah. Sebisa mungkin aku akan selalu membuat kamu bahagia sayang. Karena sejak kita menikah kamu tanggung jawab aku dan kebahagian kamu adalah alasan aku buat hidup sayang." Kata Daniel menatap Sarah penuh cinta "Cuppp" Sarah mengecup bibir Daniel sekilas dan sekarang ia pun semakin mendekat ke arah Daniel. "Aku tahu kalau kamu bekerja keras buat aku tapi satu hal yang harus kamu ingat aku memilih kamu bukan meminta untuk menanggung semua biaya hidup aku dan keluargaku. Aku menerima kamu karena kamu satu-satunya laki-laki yang begitu tulus mencintai aku dan begitu menjaga aku. Itu udah lebih dari cukup buat aku. Walaupun kamu terlahir bukan dari keluarga kaya pun aku akan tetap memilih kamu." Kata Sarah jujur Daniel tersenyum mendengar kata-kata indah dari Sarah. Ia memang tak salah pilih. Ia memilih wanita yang tepat untuk menemaninya di sisa hidupnya. "Aku tahu itu. Makanya aku segera menikahi kamu ketika aku yakin kalau kamu wanita yang selama ini aku tunggu. Jadi jangan salahkan aku kalau aku ingin cepat-cepat ingin menjadikan kamu milik aku. Daripada nanti direbut orang." Kata Daniel sewot "Dasar." Kata Sarah meledek Daniel Hari sudah beranjak sore. Daniel dan Sarah pun memutuskan untuk kembali ke hotel. Karena seharian ini mereka benar-benar mengelilingi Lombok dengan berbagai pemandangan yang begitu luar biasa indahnya. Daniel dan Sarah pun juga sempat melihat matahari terbenam di pantai dekat hotel dimana mereka tinggal. Dan ini menjadi moment yang sangat romantis karena Daniel memeluknya dari belakang sambil lihat sunset. "Sayang kamu mau makan dulu apa mau langsung balik hotel?" Tanya Daniel yang masih perjalanan menuju hotel "Hmmm.. menurut kamu gimana Niel? Aku sih ikut aja." Kata Sarah "Kalau boleh saya kasih saran bagaimana kalau nyonya dan tuan makan malam di restoran seafood yang pemandangannya langsung ke arah pantai?" Kata sang supir memberi saran "Gimana sayang kamu mau?" Tanya Daniel lagi "Kayaknya seru juga Niel. Kalau aku boleh-boleh aja sih." Kata Sarah ikut aja "Kalau begitu kita ke restoran itu saja Pak." Perintah Daniel "Baik tuan." Kata sopir itu Mobil yang membawa Daniel dan Sarah pun segera meluncur ke restoran yang sang sopir maksud. "Gimana sayang makanannya enak?" Tanya Daniel "Enak banget Niel. Apalagi pemandangannya malamnya juga sangat indah." Kata Sarah terlihat sangat bahagia "Aku senang kalau kamu suka." Kata Daniel ikut bahagia Sarah benar-benar bahagia malam ini ia bisa merasakan makan malam yang romantis bersama suamianya. Walaupun terkesan sederhana tapi Sarah sangat suka akan hal ini. "Besok acara kita mau apa? Mau langsung pulang?" Tanya Sarah "Kamu mau kemana lagi? Kita kan mau bulan madu sayang jadi aku siap diajak kamu kemanapun kamu mau." Kata Daniel "Hmmm.. gimana kalau kita ke Bali Niel? Jarak Lombok ke Bali kan ga terlalu jauh jadi kita bisa jalan-jalan disana. Gimana menurut kamu? Tanya Sarah "Ok. Aku akan bilang Randy untuk menyiapkan pesawat buat kita besok." Kata Daniel "Wait." Kata Sarah mencegah Daniel menelpon "Apa sayang." Kata Daniel bingung "Aku mau selama kita liburan di Bali ga ada fasilitas mewah sama sekali. Aku mau kita naik pesawat komersial trus menginap di hotel yang bukan hotel milik kamu. Dan kita juga sewa mobil trus kamu yang nyetir. Aku mau kita benar-benar liburan berdua." Pinta Sarah "Tapi sayang." Kata Daniel membantah "Ayolah Niel sekali ini aja. Aku kan pengin jalan berdua sama kamu tanpa embel-embel nama keluarga Willson di belakang kamu." Pinta Sarah Daniel melihat wajah Sarah yang begitu memohon. Dan Daniel merasa tidak tega melihat wajah Sarah yang ingin sekali pergi bersama dirinya seperti orang normal lainnya. "Ok aku nurut apa kata kamu. Kamu urus aja semuanya aku tinggal ikut aja." Kata Daniel menyanggupi permintaan istrinya "Makasi sayang." Jawab Sarah senang Sarah pun segera mulai sibuk memesan tiket pesawat untuk besok tak lupa ia juga memesan hotel dan juga ia sudah memesan mobil juga. Daniel hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah istrinya yang begitu bersemangat mempersiapkan semuanya. Untuk kali ini ia akan menuruti apapun yang Sarah mau. Hitung-hitung sebagai ucapan terima kasih karena selama ini istirnya ini selalu menerima kesibukan kerja yang ia lakukan. Apalagi setelah menikah Daniel belum pernah mengajak Seluruh pergi kemanapun. Sarah hanya di apartemen paling cuma ke rumah mamanya dan pergi sama Vina doang. Selebihnya Sarah benar-benar memainkan perannya sebagai ibu rumah tangga. "Ok. Semuanya udah beres besok kita tinggal berangkat." Kata Sarah senang "Kamu senang sekaramh sayang?" Tanya Daniel "Aku senang banget. Makasi ya Niel udah mau nurutin kemarin aku. Dan maaf bila aku buat keputusan yang kayak gini." Kata Sarah agak merasa tak enak " Ga papa sayang. Aku senang bisa menuruti apa yang kamu mau. Lagian ini hadiah buat kamu karena kamu ga pernah komplain sama aku. Aku tahu beberapa bulan ini terlalu fokus dengan project ini dan terkadang mengabaikan kamu. Jadi anggap aja liburan di Bali ini sebagai hadiah buat kamu." Kata Sarah sambil membelai pipi Sarah Sarah tersenyum menerima perlakuan manis dari suaminya ini. Ia menjadi wanita paling bahagia memiliki Daniel dalam hidupnya. "Ini gara-gara kamu susah dibangunin. Kita hampir aja ketinggalan pesawat." Omel Sarah Saat ini Sarah dan Daniel sudah berada di pesawat untuk pergi ke Bali. Dan mereka hampir saja ketinggalan pesawat karena suaminya yang m***m ini susah banget di bangunin. "Habis kamu pilih penerbangan pagi banget. Kamu kan tahu aku susah bangun pagi." Kata Daniel yang masih mengantuk "Pokoknya selama kita liburan kamu ga boleh ngomongin soal kerjaan. Kita nikmati waktu liburan kita berdua dan aku ga mau ada gangguan soal kerjaan." Kata Sarah mengingatkan "Iya ibu Sarah." Jawab Daniel patuh "Good boy." Kata Sarah yang sudah mengelus kepala Sarah yang sudah bersandar di pundaknya Sarah pun hanya geleng-geleng kepala karena Daniel langsung terlelap tidur tak begitu lama. Semoga saja liburan kali ini akan menyenangkan bagi mereka berdua. Dan ia tak kesal karena harus bersabar dengan kelakuan suaminya ini. Happy reading
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN