Leo : Harusnya jangan pulang dulu. Aku masih mau berduaan sama kamu, aku bahkan siap kalau disuruh nganterin kamu pulang dengan selamat sampai tujuan. Cia : Nggak usah ngaco deh! Gue'kanudah bawa mobil sendiri. TAK lama kemudian ponselku berdering. Aku mendesah lega melihat Rasya yang melakukannya, karena jujur saja aku tidak siap berbicara dengan Leo sekarang. Pikiranku masih berantakan akibat pertemuanku dengan kak Alex beberapa saat lalu. Takut membuang-buang waktu, aku segeramenerima telepon dari sahabatku. “Hal—” “KAPAN LO PULANG, HA!” Rasya berteriak emosi dari arah kamarnya. Aku bahkan bisa mendengar suara teriakannya dari kamarku. Aku berjalan menuju beranda,membuka pintu terlebih dulu, sebelum benar-benar bisa melihat Rasya di sana. Laki-laki itu berdiri di beranda kamarnya d

