Gianna menatap pintu kamar Jason yang telah tertutup rapat, suara kuncinya terdengar samar seperti tanda bahwa malam ini benar-benar hanya milik kesunyian. Napasnya pendek, dan ujung jarinya terasa dingin ketika menyentuh gagang pintu kamarnya sendiri. Butuh tenaga untuk memutarnya, seolah logam itu menahan semua beban yang menyesakkan dadanya.
Begitu pintu terbuka, aroma lembut lavender dan kayu cedar menyeruak memenuhi inderanya. Kamar itu luas, lebih besar dari yang dibayangkannya. Dindingnya berwarna krem lembut dengan lampu gantung kristal di tengah langit-langit yang memancarkan cahaya hangat. Di sisi kanan, ada ranjang besar dengan seprai putih bersih, dihiasi kelambu tipis yang jatuh lembut hingga menyentuh lantai. Tirai beludru berwarna hijau tua menutupi jendela tinggi, dan di s
