Alle menghempaskan tubuh lelahnya ke ranjang—setelah membersihkan tubuh yang terasa lengket terlebih dulu. Tubuhnya bahkan hanya tertutup bathrobe yang disediakan pihak hotel. Ia tidak memiliki baju ganti. Tidak apa-apa hanya memakai bathrobe untuk tidur--tidak masalah, selagi pakaiannya ia kirim ke laundry hotel. Setelah dari arena, di sinilah pria itu berakhir. Ia sengaja tidak kembali ke apartemen, pun tidak mengabari siapa pun. Ia sedang ingin sendiri—tanpa gangguan. Alle terlentang, dengan kedua tangan yang ia jadikan bantalan—di atas tumpukan bantal hotel. Sepasang mata dengan manik berwarna hazel tersebut menatap nyalang langit-langit kamar yang ia tempati. Tidak ada yang menarik di atas sana—sebenarnya. Hanya plafon berwarna putih bersih yang berhias lampu. Hatinya sedang gundah. S