“Sejauh apa kamu memberi batasan pada hubungan kalian?” Pertanyaan yang dilontarkan Raya pada sang putra mencipta hening dalam ruang tamu berisi 5 orang tersebut. Alle masih belum menjawab pertanyaan sang Mama, sementara Sila juga terdiam, tidak tahu harus merespon apa. Dua orang lainnya yang sejauh ini hanya menjadi pendengar, tentu tidak bisa ikut campur. Mereka hanya menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Raya melontarkan tatapan tajam kepada sang putra yang masih saja bungkam. Benaknya berkecamuk, memikirkan sejauh apa hubungan sang putra dan kekasihnya. Dia pernah muda, dan sadar betul seperti apa darah muda yang masih bergejolak. Rasa khawatir itu masih ada, sekalipun Sila sudah mengatakan bahwa gadis itu tidak sedang hamil. “Aku tidak akan membuat Sila hamil sebelum kami meni