Part 131. Kembali

1912 Kata

“Masih belum sadar?” Sila yang masih menjepit benda pipih persegi di antara telinga, dan bahu kanan—sementara tangannya masih mengetik di depan layar—menjawab, “Belum.” Sosok yang sedang berbincang dengan Sila melalui sambungan telepon itu mendesah. “Gue beneran menyesal udah ngomel-ngomel sama dia. Sumpah Sil. Gue nggak ngerti kalau akhirnya bakalan begini,” ujar Mila merasa bersalah. Ia sudah sempat menjenguk mantan kekasih sahabatnya tersebut, dan yang bisa dia lakukan saat ada di dekat pria bernama Allegra tersebut hanya mengucap kata maaf—dan menanggis tak henti-henti. “Bukan salah kamu, Mila. Justru aku yang harus disalahkan. Kalau saja aku tidak begitu egois, dan terbawa emosi sampai semuanya jadi hancur—dia mungkin masih baik-baik saja.” Benar. Setelah Sila memikirkan apa yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN