Alle masih menggerutu, bahkan hingga mereka memasuki mobil. Olok-olokan anak kecil bernama Olin itu membuatnya kesal setengah mati. Bisa-bisanya anak kecil itu membandingkannya dengan sang Papa yang sudah berumur itu. Dan berani-beraninya anak kecil yang memanggil kekasihnya Tante Mama itu menyebutnya jelek. Lalu mengatakan kalau Papanya ganteng. Belum lagi kata-kata anak itu yang menginginkan Sila bersama Papanya. Enak saja… langkahi dulu mayatku—batin kesal Alle. Kaka mengerutkan kening melihat sahabatnya masuk ke dalam mobil dengan bersungut-sungut. Berbeda dengan raut wajah Sila yang nampak cerah. Harusnya mood Alle juga membaik setelah bertemu dengan kekasihnya itu, bukan malah seperti seorang wanita yang menahan sakit ketika hendak melahirkan. “Udah… namanya juga anak kecil.” Sila