Part 108. Tragedi Bandara

1710 Kata

Alle segera bergegas, begitu turun dari pesawat. Ia sudah sangat merindukan wanitanya. Dengan langkah kaki panjang, Alle menuju tempat penjemputan. Kaca mata hitam bertengger di hidung tinggi pria itu. Sepasang mata dibalik kaca mata hitam tersebut bergerak-gerak mencari keberadaan sosok yang ia rindukan. Senyum di bibir pria itu mengembang ketika mendapati keberadaan sang kekasih yang terlihat sedang—tertawa? Keningnya mengernyit, lalu tatapan kedua matanya mengikuti arah pandangan wanita yang berdiri sekitar 5 meter di depannya. Langkahnya sempat melambat saat melihat keberadaan seorang pria dewasa yang sedang mengangkat tubuh seorang anak perempuan. Kenapa Sila tertawa melihat mereka? Apa Sila mengenal mereka? tanya Alle dalam hati. Kedua mata tajam pria itu mengamati dengan seksama dua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN