“Masih belum selesai, Al?” Kaka melongokkan kepala ke arah sang sahabat yang terlihat masih serius dengan benda di hadapannya. Ia melirik Jam tangannya. Sudah nyaris tengah malam, dan mereka masih menjadi penghuni kantor. Karyawan lain sudah lebih dulu pulang. Yang terakhir pulang, sang sekertaris. Bukan karena ikut lembut, tapi karena menunggu pacar polisinya datang menjemput. Kaka mendengus saat mengingatnya. Pria itu kembali mengalihkan tatapan mata ke arah sang sahabat yang masih diam dengan tatapan lurus ke arah laptop. Sepertinya pria itu masih belum selesai. Padalah sebelumnya, ia mendengar pria itu berjanji akan menjemput kekasihnya yang sedang bertugas di rumah sakit. Sudah tengah malam, siapa yang akan pria itu jemput nanti? Miss kunti? Atau susot alias suster ngesot. Kaka terkek