Deon hanya menghela napas dengan berat sebelum menuruni mobil, dia menggunakan jas lengkap pagi ini. Sengaja langsung pergi bersama Bobby, keduanya meninggalkan studio sebelum ada tanda-tanda kehidupan dari loteng. Hanya meninggalkan catatan kecil agar sang gadis membersihkan tempat tersebut sampai mmereka kembali, setidaknya akan ada kegiatan untuk membunuh jenuh yang melanda. “Jangan menunjukkan emosi apa pun, ini pertemuan terakhir kalian. Berhenti melibatkan urusan pribadi, aku tak akan mengatasi hal serius lain jika sampai hal buruk terjadi.” Bobby mengancam dengan tegas, enggan berbasa-basi karena percuma di depan Deon yang hanya mengangguk-angguk paham. Keduanya turun, melenggang kompak menuju kantor yang biasanya hanya dipercayakan pada tim editor. Terlihat beberapa orang memberi