Tamparan (2)

1456 Kata

“Kamu saja yang lakukan kalau begitu.” Bukannya takut, Ayana malah tertawa. Melihat Isa marah adalah hal yang menyenangkan bagi gadis itu. Ayana mengambil alih sabut cuci piring. “Aku akan mencuci, kamu membasuh dan meletakkan di rak.” Isa mematuhi perkataan Ayana. Keduanya tampak rukun, dan gambaran itu seperti pasangan pengantin baru. “Ternyata kamu bisa cuci piring juga,” komentar Ayana. “Hemm...” “Pertama kali?” “Begitulah.” “Bagaimana perusahaanmu?” “Sudah lebih baik.” “Kamu masih akan ke kantor untuk bekerja?” “Ya, saya memiliki beberapa urusan penting.” “Kelihatannya masalah kemarin nggak terlalu memengaruhi perusahaan.” “Itu karena campur tangan ayah dan kakek saya.” “Oh, begitu.” Hening sejenak. Ayana buka suara lagi. “Aku melihat buklet undangan pernikahan.” “He

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN